robi ismail

Kontroversi Kembali Terjadi Seputar Agama Obama,Setelah Membungkukkan Badannya diDepan Raja Saudi
Selasa, 07 April 09

Sikap membungkukkan badan (sebagai bentuk penghormatan) yang dilakukan Presiden Amerika Barack Obama di depan Khadim Haramain Malik Abdullah bin Abdul Aziz pada pertemuan puncak G-20 di London, Rabu lalu telah membuat kehebohan yang besar di berbagai media informasi Barat, yang mempertanyakan rahasia di balik semua itu, dan juga memicu pertanyaan-pertanyaan serius tentang agama Presiden Amerika yang sebenarnya.

Sikap membungkukkan badan ini nampaknya sebagai bentuk penyambutan dari Obama untuk menunjukkan rasa hormat terhadap Raja Abdullah dalam pertemuan pertama mereka, tetapi puluhan Surat Kabar Eropa dan Amerika dan lainnya menganalisa fenomena tersebut dari beberapa sudut yang aneh dari tindakan/sikap Obama yang tidak dilakukan terhadap orang lain yang dia jumpai di pertemuan puncak G-20 tersebut, termasuk Ratu Elizabeth kedua.

Partai Konservatif di AS menyerang melalui media informasi atas cara penghormatan yang dilakukan Presiden Obama terhadap Raja Abdullah. Seorang warga negara AS mengatakan di salah satu chanel TV lokal di negara bagian North Dakota, “Tidak ada larangan untuk menunjukkan rasa hormat, tetapi janganlah anda bertindak seakan-akan anda lebih rendah derajatnya, sedang mantan Presiden Amerika George W. Bush tidak pernah melakukannya.”

Komentator lainnya berkata, “Orang-Orang Arab memahami bahwa membungkukkan badan terhadap seseorang merupakan sikap tunduk dan patuh kepadanya, dan sekarang mereka memahami apa yang dilakukan obama dengan sikap tersebut.”

Komentar lainnya, “Ini menunjukkan berlebihnya kecintaan Obama terhadap Arab tidak seperti yang dilakukan Bush terhadap mereka. Dan kami berkeberatan atas kecintaan/ persahabatan seperti ini, bukankah sudah cukup menjabat tangan Raja Saudi tersebut.”

Gary Bauer mantan kandidat presiden dari Partai Republik juga menyerang Obama, dengan mengatakan, “Bahwa Obama telah memperlihatkan persahabatan/ kecintaannya kepada kaum Muslimin dengan sikap yang dapat menimbulkan keresahan dan termasuk usahanya untuk merekrut kaum Muslimin di Gedung Putih, dan sekarang adalah tindakannya yaitu membungkukkan badan terhadap raja Saudi.”


Katanya seeh pemberitaan tentang bungkuknya seorang Obama kepada Raja Saudi Arabia Khadim Haramain Malik Abdullah bin Abdul Aziz sempat menggemparkan seantero Dunia beberapa pekan terakhir ini. hm... ulah apa lagi nih..?

selengkapnya.....
Labels: , 1 comments | | edit post
robi ismail

Sudah lama Abu Nawas tidak dipanggil ke istana untuk menghadap Baginda. Abu Nawas juga sudah lama tidak muncul di kedai teh. Kawan-kawan Abu Nawas banyak yang merasa kurang bergairah tanpa kehadiran Abu Nawas. Tentu saja keadaan kedai tak semarak karena Abu Nawas si pemicu tawa tidak ada.

Suatu hari ada seorang laki-laki setengah baya ke kedai teh menanyakan Abu Nawas. la mengeluh bahwa ia tidak menemukan jalan keluar dari masalah pelik yang dihadapi. Salah seorang teman Abu Nawas ingin mencoba menolong. Cobalah utarakan kesulitanmu kepadaku barangkali aku bisa
membantu." kata kawan Abu Nawas.
"Baiklah. Aku mempunyai rumah yang amat sempit. Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku. Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami
tidak merasa bahagia." kata orang itu membeberkan kesulitannya. Kawan Abu Nawas tidak mampu memberikan jalan keluar, juga yang lainnya. Sehingga mereka menyarankan agar orang itu pergi menemui Abu Nawas di rumahnya saja.
Orang itu pun pergi ke rumah Abu Nawas. Dan kebetulan Abu Nawas sedang mengaji. Setelah
mengutarakan kesulitan yang sedang dialami, Abu Nawas bertanya kepada orang itu. "Punyakah engkau seekor domba?"
"Tidak tetapi aku mampu membelinya." jawab orang itu. "Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu." Abu Nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah. la langsung membeli seekor domba seperti yang disarankan Abu Nawas.
Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas.
"Wahai Abu Nawas, aku telah melaksanakan saranmu, tetapi rumahku bertambah sesak. Aku dan keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum tinggal bersama domba." kata orang itu mengeluh:
"Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dalam rumahmu:" kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. la langsung membeli beberapa ekor unggas yang kemudian dimasukkan ke dalam rumahnya. Beperapa hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abu Nawas.
"Wahai Abu Nawas, Aku telah melaksanakan saran-saranmu dengan menambah penghuni rumahku dengan beberapa ekor unggas. Namun begitu aku dan keluargaku semakin tidak betah tinggal di rumah yang makin banyak penghuninya. Kami bertambah merasa tersiksa " kata orang itu dengan wajah yang semakin muram.
"Kalau begitu belilah seekor anak unta dan peliharalah di dalam rumahmu." kata Abu Nawas menyarankan.
Orang itu tidak membantah. la langsung ke pasar hewan membeli seekor anak unta untuk dipelihara di dalam rumahnya. Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. la berkata,
"Wahai Abu Nawas, tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir seperti neraka. Semuanya berubah menjadi lebih mengerikan daripada hari-hari sebelumnya. Wahai Abu Nawas, kami sudah tidak tahan tinggal serumah dengan binatang-binatang itu." kata orang itu putus asa:
"Baiklah, kalau kalian sudah merasa tidak tahan maka juallah anak unta itu." kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. la langsung menjual anak unta yang baru dibelinya.
Beberapa hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang itu.
"Bagaimana keadaan kalian sekarang ?"Abu Nawas bertanya. "Keadaannya sekarang lebih baik karena anak unta itu sudah tidak lagi tinggal disini " kata orang itu tersenyum. "Baiklah, kalau begitu sekarang juallah unggas-unggasmu." kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. la langsung menjuai unggas-unggasnya.
Beberapa hari kemudian Abu Nawas mengunjungi orang itu. "Bagaimana keadaan -rumah kalian sekarang ?" Abu Nawas bertanya.
"Keadaan sekarang lebih menyenangkan karena unggas-unggas itu sudah tidak tinggal bersama kami." kata orang itu dengan wajah ceria.
"Baiklah kalau begitu sekarang juallah domba itu." kata Abu Nawas.
Orang itu tidak membantah. Dengan senang hat ia langsung menjual dombanya.
Beberapa hari kemudian Abu Nawas bertamu ke rumah orang itu. Ia bertanya,
"Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang ?"
"Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi tinggal bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih berbahagia daripada dulu. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadamu hai Abu Nawas:" kata orang itu dengan wajah berseri-seri.
"Sebenarnya batas sempit dan luas itu tertancap dalam pikiranmu. Kalau engkau selalu bersyukur atas nikmat dari Tuhan maka Tuhan akan mencabut kesempitan dalam hati dan pikiranmu." kata Abu Nawas menjelaskan.
Dan sebelum Abu Nawas pulang, ia bertanya kepada orang itu,"Apakah engkau sering berdoa ?" "Ya." jawab orang itu.
Ketahuilah bahwa do'a seorang hamba tidak mesti diterima oleh Allah karena manakala Allah membuka pintu pemahaman kepada engkau ketika Dia tidak memberi engkau, maka ketiadaan pemberian itu merupakan pemberian yang sebenarnya."

selengkapnya.....
robi ismail

Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang kemarkas masing-masing. Di sana Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka iaitu, Qotzman.

Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu. "Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat. Mendengar perkataan itu, Rasulullah s.a.w. pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka." Para sahabat menjadi heran mendengar jawapan Rasulullah s.a.w. itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam boleh masuk dalam neraka
. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawapan Rasulullah s.a.w. itu.
Rasulullah s.a.w. sedar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas Baginda s.a.w. berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."
"Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan kerana berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, ramai orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka." Menurut Rasulullah s.a.w. lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan berperang."

selengkapnya.....
Labels: 0 comments | | edit post
robi ismail

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari pelaksanaan pemilu, Kamis (9/4) mencatat tiga gempa terjadi dengan kekuatan di atas 5 skala richter.
Dalam situsnya, BMKG melaporkan, gempa pertama terjadi di 45 km Tenggara Melonguane Sulawesi Utara sebesar 5,1 skala richter. Gempa yang terjadi pada pukul 13:14 WIB tersebut berada di koordinat 3,63 LU-126,85 LS dengan kedalaman 50 km.
Gempa kedua terjadi di 108 km Barat Laut Sabang Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sebesar 5,5 skala richter. Gempa yang terjadi pada pukul 15:10 WIB tersebut berada pada koordinat 6,11 LU-94,37 BT di kedalaman 42 km. Gempa tersebut menurut BMKG dirasakan di Banda Aceh dan Sabang.
Sedangkan gempa ketiga terjadi di 71 km Tenggara Waingapu, Nusa Tenggara Timur sebesar 5,2 skala richter. Gempa yang terjadi pada pukul 15:18 WIB berada di koordinat 10,14 LS-120,96 BT dengan kedalaman 11 km."Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?" (QS al-A'raf [7]: 96-100)

selengkapnya.....
Labels: 0 comments | | edit post
robi ismail

Kawan-kawan Abu Nawas merencanakan akan mengadakan perjalanan wisata ke hutan. Tetapi tanpa
keikutsertaan Abu Nawas perjalanan akan terasa memenatkan dan membosankan. Sehingga mereka beramai-ramai pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengajaknya ikut serta. Abu Nawas tidak keberatan. Mereka berangkat dengan mengendarai keledai masing-masing sambil bercengkrama.
Tak terasa mereka telah menempuh hampir separo perjalanan. Kini mereka tiba di pertigaan jalan yang jauh dari perumahan penduduk. Mereka berhenti karena mereka ragu-ragu. Setahu mereka kedua jalan itu memang menuju ke hutan tetapi hutan yang mereka tuju adalah hutan wisata. Bukan hutan yang dihuni binatang-binatang buas yang justru akan membahayakan jiwa mereka.
Abu Nawas hanya bisa menyarankan untuk tidak meneruskan perjalanan karena bila salah pilih maka mereka semua tak akan pernah bisa kembali. Bukankah lebih bijaksana bila kita meninggalkan sesuatu yang
meragukan? Tetapi salah seorang dari mereka tiba-tiba berkata, 1
"Aku mempunyai dua orang sahabat yang tinggal dekat semak-semak sebelah sana. Mereka adalah
saudara kembar. Tak ada seorang pun yang bisa membedakan keduanya karena rupa mereka begitu mirip. Yang satu selalu berkata jujur sedangkan yang lainnya selalu berkata bohong. Dan mereka adalah orang-orang aneh karena mereka hanya mau menjawab satu pertanyaan saja."
"Apakah engkau mengenali salah satu dari mereka yang selalu berkata benar?" tanya Abu Nawas.
"Tidak." jawab kawan Abu Nawas singkat.
"Baiklah kalau begitu kita beristirahat sejenak." usul Abu N awas.
Abu Nawas makan daging dengan madu bersama kawan-kawannya.
Seusai makan mereka berangkat menuju ke rumah yang dihuni dua orang kembar bersaudara. Setelah pintu dibuka, maka keluarlah salah seorang dari dua orang kembar bersaudara itu.
"Maaf, aku sangat sibuk hari ini. Engkau hanya boleh mengajukan satu pertanyaan saja. Tidak boleh
lebih." katanya. Kemudian Abu Nawas menghampiri orang itu dan berbisik. Orang itu pun juga menjawab dengan cara berbisik pula kepada Abu Nawas. Abu Nawas mengucapkan terima kasih dan segera mohon diri.
"Hutan yang kita tuju melewati jalan sebelah kanan." kata Abu Nawas mantap kepada kawan-kawannya.
"Bagaimana kau bisa memutuskan harus menempuh jalan sebelah kanan? Sedangkan kita tidak tahu apakah orang yang kita tanya itu orang yang selalu berkata benar atau yang selalu berkata bohong?" tanya
salah seorang dari mereka.
"Karena orang yang kutanya menunjukkan jalan yang sebelah kiri," kata Abu Nawas.
Karena masih belum mengerti juga, maka Abu Nawas menjelaskan. "Tadi aku bertanya: Apa yang
akan dikatakan saudaramu bila aku bertanya jalan yang mana yang menuju hutan yang indah?" Bila jalan yang benar itu sebelah kanan dan bila orang itu kebetulan yang selalu berkata benar maka ia akan menjawab: Jalan sebelah kiri, karena ia tahu saudara Kembarnya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembamya selalu berbohong. Bila orang itu kebetulan yang selalu berkata bohong, maka ia akan menjawab: jalan sebelah kiri, karena la tahu saudara kembamya akan mengatakan jalan sebelah kiri sebab saudara kembarnya selalu berkata benar.

selengkapnya.....
robi ismail

Saat ini..
Detik ini..
Mendung menyelimuti siang.. setelah matahari membakar bumi
Dan saat ini pula..Detik ini pula..
Aku terkapar..Lemah tak berdaya..
Setelah sebelumny, semangat ku berkobar..membakar jiwa..
Untuk tetap berada dibarisan terdepan..di Jihad ini..

Owh..Jiwa yang lemah,
mengapa engkau harus terkapar,
Hanya karena syaitan yang menampar jiwamu agar engkau lari dari titian-Nya yang lurus..

Ayolah bangun!! Bangun!!
Bangkit dari lemahmu itu!
Datang dan Lihatlah.. Ummat sedang menunggumu..
Insan-insan yang lemah imanny sedang menanti tetesan embun sejuk tausyiahmu..

Kembalilah.. Rasakanlah..
Purnama akan mendekap Jiwamu..
Matahari akan kembali bersinar di sejukny pagi..

Kini..
Tak kan ada lagi mendung..

sumber: ArRahmah.com

selengkapnya.....
Labels: 0 comments | | edit post
robi ismail


Diktum Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Tentang Pemilu
Tanggal: 31 Januari 2009

Setelah melalui perbincangan hampir sehari penuh dalam rapat Komisi Masail Asasiyah Wathaniyah (Masalah Strategis Kebangsaan), kemudian dikerucutkan dalam Tim Perumus dan diajukan ke sidang pleno Ijtima Ulama, disepakati dan diktum keputusannya sebagai beriku:

1. Pemilihan umum dalam pandangan Islam adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa.

2. Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama

3. Imamah dan imarah dalam Islam menghajatkan syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat.

4. Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya adalah wajib.

5. Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan dalam butir 1 (satu) atau tidak memilih sama sekali padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram.

sumber:
http://www.mui.or.id

Wah pesta rakyat indonesia kurang lebih tinggal 1 minggu lagi, pilih-pilih yang mana? pilih yang mana ya? yang katanya Shidiq, Amanah, Tabligh, dan fathonah.

"coba aja tanya ke masing masing kandidat"


apa anda Shidiq? (ada yang tahu jawabannya?)
pasti jawabannya: "insya Allah saya akan terbuka dan jujur"

Apa anda Amanah? (lalu apa lagi coba jawabannya?)
"berikan suara anda pada saya, pasti tidak akan saya sia-siakan kepercayaan anda"

Apa anda Tabligh ?
"terbukti ko' makanya saya di calonkan juga kan aktif dan aspiratif"

Fathonah kah?
( jawab dong..., masa saya terus yg ngejawab)

nah loh kalo kasusnya udah kayak gini gimana ceritanya, namanya juga lagi kampanye pasti semua janji dikeluar-keluarin, pasti semuanya di ada-adain...
trus gimana donk cara mengetahui calon yang sesuai kriteria?
butir kelima ini yang jadi pedang bermata dua buat umat islam, maju kena mundur kena (klo kata warkop DKI).
milih tapi yang dipilihnya ternyata ingkar salah, gak milih tapi ternyata ada calon yang sesuai kriteria salah. tega yah MUI ngasih pilihan dosa dua-duanya...
ahh... andai saya hadir dalam rapat MUI (hahahhaa... ngarep)

selengkapnya.....