robi ismail


Seorang tua sedang berjalan menuju sebuah pemukiman yang kebetulan berada di seberang sungai. Ia kemudian mendatangi tukang rakit yang biasanya menyeberangkan para pejalan kaki. Naiklah orang tua tsb dlm rakit menuju pemukiman di seberang. Di tengah sungai, orang tua dlm rakit melihat seorang pemuda yang berjalan di atas air sedang menyeberangi sungai itu pula. Dgn angkuhnya seakan pemuda tsb ingin menunjukkan bahwa ia bisa berjalan d atas air.
Sesampainya di seberang, orang tua itu bertanya kepada pemuda tsb, "Nak engkau kelihatan hebat. Ilmumu pasti tinggi, berapa lama engkau belajar ilmu berjalan di atas air??"
"Pak tua, aku menghabiskan sepuluh tahun untuk menguasai ilmu ini." "Sayang nak, engkau menghabiskan sepuluh tahun untuk menyeberangi sungai ini. Aku hanya mengeluarkan uang seratus perak untuk memberi makan tukang rakit, dan ia memberikan rakitnya padaku untuk menyeberangi sungai ini. Sepuluh tahunmu hanya seharga seratus perak. Sayang sekali anak muda. Apabila engkau gunakan sepuluh tahun itu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, niscaya engkau telah memperoleh nikmat-NYA."
Pemuda tsb tertegun dan menyadari kebodohannya selama ini. Seketìka itu pula ia berlutut dan mencium kaki orang tua yang telah memberinya pencerahan pada hari itu. Namun ketika ia membuka mata, orang tua itu telah pergi.

0 Responses